Tenang



Konon, tenang itu mahal harganya, bahkan saking mahalnya, harta sebanyak apapun tak akan sanggup membeli 'harga' ketenangan. Bukankah ada orang yang kaya harta namun jauh dari ketenangan? Pun ada yang tak banyak harta namun diberi ketenangan. Meski tentu saja ada yang kaya harta serta diberi ketenangan dan sebaliknya, tak banyak harta dan tak diberi ketenangan.

Ketenangan itu mahal harganya, berbahagialah mereka yang diberi ketenangan meski di depannya akan terhampar berbagai macam ujian dan cobaan. Sebaliknya, akan sangat terasa menyiksa bagi mereka yang malah dihinggapi was-was padahal tak ada hal bahaya apapun yang akan mereka hadapi. Tenang, ini mahal sekali harganya.

Ketenangan pula yang diberikan Allah pada kaum muslimin pada Perang Badr. Sehari sebelum pecahnya perang, selepas strategi pengambilan tempat diambil, Badr diguyur hujan. Hujan yang menguatkan hati dan langkah kaum Muslimin, membersihkan diri mereka. Ketenangan diberikan pada kaum Muslimin saat dinyenyakkan tidur mereka pada malam sebelum pecahnya perang. Esoknya kemenangan berhasil diraih, dengan izin dan pertolongan-Nya, 313 muslimin berhasil kalahkan pasukan musyrikin Quraisy yang berkekuatan tiga kali lipat dari mereka.


"Dialah yang telah menurunkan ketenangan ke dalam hati orang-orang mukmin supaya keimanan mereka bertambah di samping keimanan mereka (yang telah ada). Dan kepunyaan Allah-lah tentara langit dan bumi dan adalah Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana,"
(Q.S. Al-Fath [48]: 4)

No comments: